Lelaki,

Survei: Pria Modern Habiskan Rp 6,6 Juta Sebulan untuk Penampilannya

16.09.00 Ambar Syahputra Siregar 0 Comments


Jakarta - Berpenampilan menarik menjadi keharusan bagi setiap orang, termasuk juga para pria. Bahkan, karena ingin terlihat menarik, mereka rela menghabiskan uang lebih dari Rp 6 juta untuk memenuhi semua kebutuhannya.

Hal itu dikemukakan dalam sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan asuransi asal Inggris, Suncorp Insurance. Dari survei tersebut, ditemukan bahwa pria di usia 20-an menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli sepatu, pakaian, dan perawatan wajah.

Survei tersebut dilakukan kepada seribu orang pria Inggris berusia 20 tahunan. Dalam sebulan, rata-rata mereka menghabiskan US$ 493 atau Rp 6,5 juta untuk tampil menarik. Angka tersebut lebih tinggi dari jumlah yang dihabiskan oleh para wanita dalam membeli pakaian, sepatu, dan perawatan wajah dalam sebulan, yakni US$ 390 atau Rp 5,2 juta.

"Belakangan ini para pria sangat mementingkan soal fashion," ujar peneliti Mark McCrindle seperti dikutip dari Daily Mail.

Ia melanjutkan, ketika berbicara soal penampilan wajah, kini para pria tak hanya menggunakan krim aftershave saja. Tetapi juga berbagai macam rangkaian skincare, mulai dari serum hingga pelembab wajah, perawatan rambut seperti hair tonic, hingga parfum.

Mark mengatakan, salah satu indikator dari banyaknya pria yang mulai memperhatikan penampilan adalah mereka terlihat rajin mendatangi rak yang menjual produk kecantikan di supermarket. "Datanglah ke bagian produk perawatan rambut di sebuah supermarket dan Anda akan melihat para pria yang jumlahnya sama banyak dengan wanita," tuturnya lagi.

Suncorp Regional Manager Danniele Sim mengatakan, survei tersebut memberikan gambaran singkat tentang perubahan prioritas bagi pria. "Penelitian kami menunjukan pria di usia 20an menghadapi konflik finansial dalam menentukan prioritasnya. Misalnya untuk menabung membeli rumah, makan di luar, dan berlibur," ungkapnya.

Hampir dari setengah pria yang terlibat dalam survei mengatakan mereka tidak ingin melewatkan acara-acara sosial, tetapi mereka juga khawatir jika tidak bisa membeli sesuatu atau membayar cicilan.


Sumber : wolipop

0 komentar: